Artikel Pengadilan

Sifat Malu Dalam Pandangan Islam | Oleh : Dedi Jamaludin, Lc.

SIFAT MALU DALAM PANDANGAN ISLAM

Oleh: Dedi Jamaludin, Lc.

 

Rasulullah SAW. sering menyampaikan dalam Hadis-hadisnya tentang sifat malu dan keutamaannya. Rasulullah SAW. bersabda:

الحياء من اليمان ( رواه مسام )[1]

 

"Malu sebagian dari Iman". ( HR. Muslim).

 

الايمان بضع و سبعون, او بضع و ستون شعبة, فافضلها : لا اله الا الله, و ادناها اماطة الاذى عن الطريق, و الحياء شعبة من الايمان ( متفق عليه )[2]

    "Iman itu terbagi tujuh puluh ataupun enam puluh cabang, yang paling tinggi tingkatannya adalah kalimat: " Lâ ilâha illa Allah " sedangkan  yang paling rendah tingkatannya  adalah menyingkirkan duri di jalan, dan Malu itu termasuk salah satu cabang iman". (HR. Muttafaqun alaih).

الحياء لا ياتي الا الخير ( رواه البخارى )[3]

 

"Malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali hanya kebaikan semata". (HR. Bukhari).

 

Apa sih sebenarnya malu itu? Dimana dan pada siapa saja kita menempatkan rasa malu tersebut? Apa urgensi sifat malu dalam kehidupan kita? Hal-hal tersebut perlu kita kaji lagi lebih dalam, supaya kita memahami dan mengamalkan sifat malu itu dengan baik.

 

Definisi Malu

Hayâ' (Malu) secara etimologi adalah pecahan dari kata Hayâ ( nama hujan ), atau Hayâh yang artinya hidup. Maksudnya adalah dengan adanya hujan seluruh makhluk-makhluk di muka bumi ini dapat hidup, dengan kata lain malu diibaratkan kunci kehidupan di alam semesta. Jadi apabila seseorang tidak memiliki rasa malu berarti dia telah mati.[4] Ibnu Qoyim mengatakan bahwa "hati yang hidup adalah hati yang dihiasi oleh rasa malu yang sempurna".[5]

Hayâ juga berarti al-Ihtisyam, yang artinya marah dan menyakiti. Maksudnya adalah ketika kehormatan seseorang direndahkan ataupun sesuatu yang tidak layak untuk diperlihatkan kepada orang lain diperlihatkan, maka hal ini akan menimbulkan kemarahan ataupun menyakiti hati siempunya.[6] Hayâ bisa juga berarti Taubah dan al-Hasymah yang berati malu dan takut. [7] Pertanyaan Ali bin Abi Thâlib tentang madzi kepada Rasulullah adalah salah satu contoh al-Hasymah, sedangkan Taubah adalah rasa malu yang timbul diakibatkan kesalahan-kesalahan seorang hamba kepada Allah Swt. dan berjanji untuk tidak akan mengulanginya.

 

 Selengkapnya KLIK DISINI


[rtbs name="tab-home"]
cctv