Seputar Peradilan
Ramadhan Series : Kualitas dan kuantitas Ibadah harus lebih baik di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Singaparna | Senin (03/05) Ramadhan series PA Tasikmalaya memasuki episode ke-11, dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang tunggu sidang dan diikuti seluruh pegawai. Kegiatan dimulai dengan tadarus secara mandiri. Kemudian, dilanjutkan kegiatan kultum yang dipandu oleh N.E. Hendarsih, S.Ag. dengan penceramah Drs. H. Sya’roni.
Dalam tausiyahnya, beliau membahas tentang “Kualitas dan kuantitas Ibadah harus lebih baik di 10 Hari Terakhir Ramadhan”. Bulan Ramadhan sudah memasuki hari ke-21, seharusnya dengan 10 hari terakhir ini ibadah harus lebih giat, bahkan berlipat dibanding sebelumnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
"Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barang siapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka."
Ibadah yang dilakukan selama ini harus terus dilakukan monitoring evaluasi serta tindak lanjut agar bisa dilaksanakan lebih baik lagi kedepannya. Beliau mengajak semuanya untuk bisa mentafakuri umur masing-masing, yang semakin hari semakin berkurang agar tidak sia-sia begitu saja. Sebagaimana Firman Allah dalam Surah Al – Ankabut ayat 64 :
وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.”
Pada ayat tersebut diterangkan bahwa kehidupan di dunia ini tidak lebih dari hanya senda gurau dan permainan. Dengan tafakur, membuat kita tidak terlena dengan kesibukan dunia sehingga membuat kita lebih giat dalam beribadah dan menyiapkan bekal di akhirat kelak.
(Red:Fik)