Seputar Peradilan

Ramadhan Series : Tidak Ada Dosa Kecil Jika Terus Menerus Dilakukan, dan Tidak Ada Dosa Besar Apabila Dihapus dengan Istighfar

1

Singaparna |  Rabu (21/04) Ramadhan series PA Tasikmalaya memasuki episode keempat, dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang tunggu sidang dan diikuti seluruh pegawai. Kegiatan dimulai dengan tadarus secara mandiri. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan kultum yang dipandu oleh Idris Sudrajat, SHI. dengan penceramah Drs. H. Sanusi, MH.

WhatsApp Image 2021 04 21 at 09.12.44

Dalam tausiyahnya, beliau membahas materi dalam kitab Al – Hikam tentang Kesucian Hati. Disebutkan, sebagian tanda-tanda matinya hati, yaitu tidak adanya penyesalan atas tertinggalnya ketaatan kepada Allah SWT. Ketika kita berbuat sesuatu meninggalkan taat seperti tertinggal shalat fardu, maka timbul penyesalan. Sedangkan Ketika sudah meninggalkan penyesalan dan perasaan biasa-biasa saja Ketika tidak melaksanakan ketaatan merupakan bentuk penghinaan.

Rahmat masih masuk kedalam hatinya, ketika masih ada penyesalan saat meninggalkan keta’atan. Ibarat ketika kaca sudah terhalang noda hitam, maka sinar tidak bisa masuk sepenuhnya. Sama seperti rahmat, jika meninggalkan penyesalan maka banyak noda-noda hitam dihatinya, sehingga rahmat susah masuk kedalam hatinya.

Dosa sebesar apapun, akan dianggap kecil dibandingkan dengan kemulyaan Allah. Lebih luas rahmat allah dibandingkan dosa kita. Ketika seorang berdosa, tidak harus putus asa lalu bunuh diri. Seorang bijak Ketika dia berdosa, maka tidak putus asa karena masih besar harapan lebih luas rahmat Allah dibanding dosanya meskipun sebesar gunung.

Ibnu Mas’ud berkata,

إن المؤمن يرى ذنوبه كأنه قاعد تحت جبل يخاف أن يقع عليه, وإن الفاجر يرى ذنوبه كذباب مر على أنفه فقال به هكذا فذبه عنه

((Sesungguhnya seorang mukmin memandang dosa-dosanya seakan-akan ia sedang duduk di bawah gunung dan ia takut gunung tersebut jatuh menimpanya. Dan seorang fajir memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di hidungnya lalu ia berkata demikian (mengipaskan tangannya di atas hidungnya) untuk mengusir lalat tersebut))

Untuk itu, bagi orang yang ma’rifat atau mu’min, kecil besar itu tergantung kita yang menghadapinya, besar pun jangan dianggap besar sehingga putus asa, tetapi Ketika kecil pun jangan dianggap remeh karena kecil pun bisa menjadi besar.

Tidak ada dosa kecil jika terus menerus dilakukan, tidak ada dosa besar apabila dengan istighfar.

(Red:Fik)


[rtbs name="tab-home"]
cctv